H 10, 08 April 2011 M.
.
lalu datang lagi
lalu pergi lagi
[Mungkin] Adalah alur yang mesti kita lalui
Sebab, tanpa kedatangan, kepergian pun tak akan terjadi
Malam ini..
bukan akhir dari segalanya
masih ada kisah lain
menunggu kita di ujung waktu..
Untukku, itu saja sudah cukup
Tanpa Lilin,
District 10, 2011-04-08
Kisah Tak Terungkap, 01-04-'11
.
01Siapa yang pernah menyangka
Kisah ini akan bermula
Tidak juga kau. Aku. Atau, bahkan mereka yang menganggap dirinya paling tahu
Hingga tidak mudah bagiku merangkai kata
Mengawali alunan kisah tanpa rupa
04
Seperti matahari yang terbit dari timur
dan tenggelam di ujung senja
Atau, seperti kembara yang terlepas
Kau melintas begitu saja
Lalu singgah sejenak menghempas penat
Lantas, bibirmu pun berucap,"Termakasih sudah pernah lewat".
'11
Dan biarlah, kisah ini begini adanya
Hingga suatu saat nanti menjadi sejarah tak tercatat
Sebab, begitu banyak tabir rahasia tak tersingkap
Begitu banyak sekat
Begitu banyak batas
yang membuat kita tidak bisa terbang bebas
dan, hanya kita yang mampu menangkap
tentang satu hal yang sama-sama tidak ingin kita ungkap
Untukmu, rasaku itu nyata..
Tanpa Lilin,
Tub Ramly, 01 April 2011. Di penghujung malam, saat "Love Is Blind"nya Ramzi Feat Ask King sedikit menghentak telinga, ["I don't know what to say no more l I wanna see you out that door" ]
District 10, 30-08-2010 M
.
Kenangan yang masih mengucur deras
Seperti air yang menyusuri muara
Adalah rinduku padamu
Menyatu dalam selimut beku malam
Wujudmu selaksa embun
di pagi buta yang gentayangan
Sirami gersang rerumputan
kering tak bertuan
Biarkan cintaku mekar pagi ini
Bersama pijar hangatnya mentari
Aku akam mejaganya
Menunggui dalam rengkuh waktu
Padamu..
Rinduku berlabuh
Tanpa lilin,
20 Ramadhan 1431 H.
Swesry, 17-09-2010 M
.
Saat dirimu resah. Saat itu diriku gelisah..
Dan pagi memang benar-benar sudah terlambat untuk kembali berembun*
Saat rimbun dedaunan tak lagi beraroma melati. Saat semua sirna dari mimpi yang tak pasti
Sementara kicau tak lagi berbunyi. Sunyi. Karena kemungkinan besar tak kan ada lagi burung yang bernyanyi
Membagi kisah di ujung pagi. Kisahnya akan dirimu yang kini sudah mulai pergi
Saat dirimu resah. Saat itu diriku gelisah..
Disini. Di lingkaran waktu yang kian menjepit. Untuk yang kesekian kalinya ingin kuungkap kisah
Kisah senja di ujung gelisah. Pendarnya mulai redup di bawah lanbaian daun korma
Gelap. Senja berganti petang. Ucapkan selamat tinggal pada setiap nafas yang mendesah
Kami yang telah bosan bercumbu dengan bayang-bayang. Akanmu yang begitu nyata.
Begitu sulit digapai asa. Adalah hal absurd yang begitu memilukan
Benarkah kami termasuk orang yang ikhlas?. Mengingat masih ada rasa yang belum jua tuntas
Saat dirimu resah. Saat itu diriku gelisah..
Disana. Di lingkaran waktu yang lain. Figur baru t´lah terlahir kembali dari rahim bunda.
Mengentaskan gelisah tak berujung yang ia rasakan. Yang kan Menemaninya dalam sepi
Dan kau pun akhirnya tak lagi sendiri. Membuat perih lain hati yang kemungkinan sedang menanti
Kisahmu. Kisahku. Memang telah lama usai. Namun tetap kan abadi
Walau dalam dimensi yang berbeda, kan berganti kisah yang lain di kemudian hari
Saat dirimu resah. Saat itu diriku gelisah..
Kesedihan saat ini akan berubah menjadi sesuatu yang berharga. Yang kelak kan dinamakan kenangan
Akan berubah menjadi harta yang sangat berharga bagimu. Baginya. Dan tentu saja bagiku.
“Ijinkanlah aku rindu pada hitam rambutmu
Dan biarkan kubernyayi demi hati yang risau ini“**
Tanpa Lilin,
Swesry, 17-09-2010 M
......................
*Putri Hujan
**Ebiet G. Ade
Trapped In The Past
.
Walau kini ia sedang duduk manis, menikmati kopi paginya.
Dan serta merta tertawa renyah, memamerkan gigi tidak ratanya.
Tapi tampak jelas gurat gundah di pelupuk matanya.
Karena semilir angin pagi ini memang tidak seperti biasanya.
Terlalu panas untuk kita resapi.
Terlalu ganas untuk kita selami.
Ada kalanya terperangkap dalam gundah memang cukup menyamankan.
(atau, hanya dinyaman-nyamankan?)
Yang jelas, ada gelisah yang kian tak terarah.
Ada resah yang kini berdarah-darah.
Ketika kau katakan. Perihal kepercayaan yang kini mungkin sedikit luntur.
Dan mungkin memang telah sepenuhnya luntur.
Hingga kau pun tak dapat memastikan. Tidak jua dirinya. Bahkan diriku.
Ah, Biar. Biarkan saja mereka tetap bercerita. Cerita tentang sepasang anak manusia yang dilanda resah. Resah yang kini telah menjadi kisah.
Hanya saja. All I´m asking you, is don´t write me off, just yet*
Itu saja. Karena angin akan selalu membawa legenda cerita kita. Yang akan selalu berakhir bahagia**
......................
Tanpa Lilin,
Nasr City, 20 Juni 2010 M.
*Petikan lirik lagu Hugh Grant - Don't Write Me Off
**Petikan dari puisi Film Ungu Violet.
Walau kini ia sedang duduk manis, menikmati kopi paginya.
Dan serta merta tertawa renyah, memamerkan gigi tidak ratanya.
Tapi tampak jelas gurat gundah di pelupuk matanya.
Karena semilir angin pagi ini memang tidak seperti biasanya.
Terlalu panas untuk kita resapi.
Terlalu ganas untuk kita selami.
Ada kalanya terperangkap dalam gundah memang cukup menyamankan.
(atau, hanya dinyaman-nyamankan?)
Yang jelas, ada gelisah yang kian tak terarah.
Ada resah yang kini berdarah-darah.
Ketika kau katakan. Perihal kepercayaan yang kini mungkin sedikit luntur.
Dan mungkin memang telah sepenuhnya luntur.
Hingga kau pun tak dapat memastikan. Tidak jua dirinya. Bahkan diriku.
Ah, Biar. Biarkan saja mereka tetap bercerita. Cerita tentang sepasang anak manusia yang dilanda resah. Resah yang kini telah menjadi kisah.
Hanya saja. All I´m asking you, is don´t write me off, just yet*
Itu saja. Karena angin akan selalu membawa legenda cerita kita. Yang akan selalu berakhir bahagia**
......................
Tanpa Lilin,
Nasr City, 20 Juni 2010 M.
*Petikan lirik lagu Hugh Grant - Don't Write Me Off
**Petikan dari puisi Film Ungu Violet.
Tapi Waktu Tidak Pernah Berhenti
.
Terus melangkah tanpa rasa lelah
Tak berbekas, menembus batas
Tapi waktu tidak pernah berhenti
Terus berjalan tanpa peduli arah
Tak tersesat, walau malam kian pekat
Tapi waktu tidak pernah berhenti
Terus beranjak tanpa meninggalkan jejak
Menuntun anganku meretas impian
Tapi waktu tidak pernah berhenti
Terus bergulir tanpa sedikit pun ada jeda
Membawa rinduku padamu semakin dirundung kelam
........
Tanpa Lilin,
Swesry, 25 Mei 2010-
Bawwab III, 18-09-2010 M
.
Yah, air mata yang mengharu
Dan rindu pun kian menggebu
di tengah doamu yang menembus langit biru
Buta dan kasat mata begitu tipis dalam perbedaan
Hanya saja, mungkin cinta yang t´lah menjadi buta
Sehingga hayal jadi begitu nyata
Akan dirinya yang kini jauh dari jangkauan mata
Lalu apa yang kunanti.
di ujung penantian yang kian tak pasti
Gelisah yang mendera? atau, kedatanganmu di ujung seja?
Ah, entahlah. Semua serba tak jelas. Gelap.
Tanpa Lilin,
Gate III, 18-09-2010 M
District 10, 21-09-2010
.
Senja yang telah lama lenyap. Gelap
Angin gurun pelan merayap. Senyap
Malam ini. Masih sama seperti malam sebelumnya
Kesendirian yang sama. Didera sunyi yang sama
Namun tampaknya dalam rasa yang tak lagi sama.
Masih tentangnya, yang kini kembali terungkap. Kenyataan yang tersingkap.
Bahwa aku sudah ketinggalan jauh. Dan makin banyak kehilangan.
Sedang sejarah yang t´lah kita tulis di dinding-dinding rumah
Setiap tanah yang pernah kita jamah.
Setiap jejak yang pernah kita pijak.
masih membasah semua. Seperti tetesan hujan yang mendera
mengendap di kaca jendela. Lantas jatuh dalam kubangan yang sama
dan duka pun kian parah. Pasrah. Hingga berdarah-darah
Menyisakan aroma renjana yang kian tak terarah
Masih tentangnya, yang kini kembali terungkap
Dan nyatanya aku bukan orang yang kuat
............
Tanpa Lilin,............
*Di ujung malam, saat semua kembali kelam.. Nasr City, 21-09-2010 M
Swessry A, 24-09-2010 M
Madina Nasr, 30-09-2010 M
.
Penghujung september yang membeku
Masih seperti bulan yang dahulu. Diam terpaku dengan senyum pias dan membisu
Mengenang setiap langkah. Tentang mimpi(nya) yang mendarah
Masih seperti bulan yang telah lalu. Seperti manusia normal lainnya
Keraguan
Keyakinan
Harapan
dan cinta yang datang dan pergi
Mendera tiada henti
Ah, hanya bisa berharap semoga keceriaan September tak kan berakhir pada Oktober
Just wake me up when september ends [Green Day]
.....................
Tanpa Lilin,
Cairo, 30-09-2010 M.
Penghujung september yang membeku
Masih seperti bulan yang dahulu. Diam terpaku dengan senyum pias dan membisu
Mengenang setiap langkah. Tentang mimpi(nya) yang mendarah
Masih seperti bulan yang telah lalu. Seperti manusia normal lainnya
Keraguan
Keyakinan
Harapan
dan cinta yang datang dan pergi
Mendera tiada henti
Ah, hanya bisa berharap semoga keceriaan September tak kan berakhir pada Oktober
Just wake me up when september ends [Green Day]
.....................
Tanpa Lilin,
Cairo, 30-09-2010 M.
Jeda..
.
Dua belas purnama telah berlalu dengan penuh rasa
Berjuta kenangan pun masih tersisa
Dan kali ini, saya masih disini
Masih menggenggam mimpi yang sama
Masih ada cinta
Masih ada cita-cita
.........
Tanpa Lilin,
Nasr City, 01 Januari 2011 (00:16)
Gerbang Madu, 6 Maret 2011
.
Banyak kejadian
Banyak keganjilan
apa yang telah terjadi
apa yang akan terjadi
Seperti telah terprogram dalam mesin digital waktu
.........
Saat gerimis semakin menipis..
Tanpa Lilin,
Gerbang Madu, 6 Maret 2011
Blank II
.
Seperti jatuh tersungkur
Saat harapan dan kenyataan begitu tipis terbayangkan
Saat slide-slide masa depan berkelebat tak tentu arah
Memenuhi setiap ujung saraf dalam rongga kepala
Gelap. Begitu gelap..
Lelah. Begitu lelah..
Membayangkan setiap detik dari waktu yang terbengkalai
Banyak lembar harapan jatuh terburai
Tak berdaya
Kian lama kian tenggelam
Kini, aku terkulai
Di sepertiga malam yang tak lagi mampu untuk kuurai
Tanpa Lilin,
Gate III, 23-01-2011
Blank..
.
Malam telah lama larut. Saat semua kembali kalut.
Inikah jawaban dari mimpi yang telah lalu?
Bunga tidur yang dulu kuanggap absurd
Kini seakan nyata
Menjajah
Menikam
atau bahkan membunuh
Serasa ingin berlari
Mengakhiri semuanya di sini
Tapi aku masih ingin menetap
Di sisi-mu selagi masih ada waktu
Tanpa Lilin,
Winter, 04-01-2011
Subscribe to:
Posts (Atom)